Senin, 22 Desember 2008

Sketsa Cinta

di bilik jendela jiwa aku mengintip setiap sunyi
setiap kali tegak berdiri hati yang berkaca - kaca
ketika mengucap tak bisa rela dengan kehendak pertigaan fajar
dalam diam pandang menatap bisu tak akan terdengarkan bisik
hanya tertoreh sedikit rasa rindu menganyam sepi

bukan kata suci ingin terlantun seperti firman dan sabda
tapi do’aku yang berlanjut tak terhenti hingga terlelap
untuk tahta tertinggi jiwa singgah termegah cinta
cinta yang begitu ingin terjaga terabadikan masa dan waktu yang tak usang
hingga esok beribu malam yang tak kan lagi ada rintih sepi terpojokkan

karena harapa diri cinta akan menguatkan
bukan melemahkan lalu merapuhkan
karena mimpi sekejap mungkin terajaibkan nyata sebenarnya
bukan sekadar buaian untuk indah sementara
karena engkau memang benar sebenar benarnya telah menjadi cinta
cinta sesungguhnya yang telah aku tempatkan di kedudukan tertinggi jiwa

BACA ARTIKEL JUGA DIBAWAH INI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar