Gemerlapnya menyebarkan pelangi di ruang jiwa
Nurani memekarkan senyum berbingkai tawa
Antara tulus dan tidak ia mencoba di rangkai
Tak sudi kupu-kupu berbagi warna
Karena melati tak seindah dulu
Hanya pelataran luka berselubung dusta
Yang mampu tertangkap ujung mata
Mengapa takdirseolah menghujat kita
Padahal t'lah kita biarkan ia berjalan
Kita ajarkan ia menyusuri bebatuan
Hingga akhirnya hilang di kegelapan
Sungguh!! asa dan kenyataan jarang bergandeng tangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar